Apabila Anda ingin berwisata ke pulau Bunaken dengan bertolak dari Manado, ada dua pilihan tempat persewaan kapal yakni "Pasar Bersehati" dan "Marina".
Agar lebih ekonomis, Anda bisa bergabung dengan wisatawan-wisatawan lain yang juga ingin menikmati keindahan laut. Tarif yang ditawarkan per orangnya Rp 50 ribu dengan menggunakan kapal tradisional, namun terlebih dahulu penumpang harus menunggu seluruh tempat duduk terisi penuh, baru kapal akan berangkat.
Bagi Anda yang tidak suka keramaian, tersedia persewaan kapal pribadi dari Pasar Bersehati Manado ke Bunaken dengan tarif antara Rp 300 ribu - Rp 400 ribu. Sedangkan jika dari Marina tarif yang berlaku lebih mahal yakni sekitar Rp 600 ribu - Rp 800 ribu.
Adapun harga sewa ini sudah termasuk perjalanan pulang pergi Manado-Bunaken yang ditempuh dalam waktu 30-40 menit.
Sebaiknya pastikan bahwa harga yang ditawarkan sudah mencakup seluruh fasilitas, agar nantinya Anda tidak akan lagi dikenakan biaya lain-lain. Harga yang dipatok kepada masing-masing pengunjung berbeda-beda, semuanya tergantung kepiawaian Anda menawar harga.
Menikmati keindahan laut, Anda harus melalui dua kali perjalanan, pada awalnya Anda akan dibawa dengan kapal boat menuju ke tengah laut, kemudian Anda akan transit ke kapal kaca yang tengah menunggu. Dari sinilah Anda bisa melihat keindahan panorama alam laut Bunaken di dasar laut.
Apabila Anda ingin melihat keindahan wisata alam laut Bunaken yang lebih jelas, Anda bisa menggunakan kapal selam Blue Banter. Namun kapal selam tersebut hanya akan beroperasi pada saat air laut pasang. Pemandangan yang dapat Anda lihat dari kapal selam ini tentunya menakjubkan, karena Anda akan langsung berada di bawah permukaan air.
Beberapa turis yang pergi ke sana tampak sangat antusias ingin menyaksikan keindahan taman laut ini baik melalui kapal kaca maupun kapal selam. Dari segi tarif, naik kapal kaca jauh lebih murah daripada kapal selam.
Ada dua kelurahan di pulau Bunaken, yakni kelurahan Bunaken dengan jumlah penduduk sekitar 3.400 orang dan kelurahan Anung Banua dengan jumlah penduduk sekitar 1000 orang yang mayoritas adalah petani dan nelayan sedang 25% nya bekerja di bidang pariwisata.
Dalam menyambut event "Manado Kota Pariwisata Dunia 2010", Freits Pieter, sekretaris Himpunan Pengelola Wisata Lokal Bunaken menyatakan sangat optimis Bunaken akan menjadi ikon pariwisata di Sulawesi Utara.
"Masyarakat Bunaken sangat welcome dengan kegiatan pariwisata. Dengan adanya event ini, tentu berimbas positif bagi masyarakat Bunaken, karena akan banyak kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara," ujar Freits kepada The Epoch Times.
Berbagai kegiatan yang bisa dilakukan untuk menikmati wisata bahari di Bunaken, diantaranya diving, snorkelling, foto bawah laut, video bawah laut, sewa kapal dan dolphin tour. Anda tidak perlu khawatir, karena fasilitas peralatan untuk melihat pesona taman laut Bunaken semua tersedia di sana dan bisa Anda dapatkan di Richia’s Rental, sebuah tempat persewaan yang berada di kawasan Pantai Liang Bunaken.
Bila Anda merasa lelah setelah seharian berkeliling, Nelson Restaurant and Bungalow bisa menjadi salah satu alternatif tempat peristirahatan. Penginapan ini cukup nyaman meski tanpa AC.
Ketika ditanya perihal Bunaken berada di bawah kapasitas siapa, Freits mengutarakan bahwa Bunaken langsung di bawah pengawasan Pemkot setempat. Namun pengelolaannya diserahkan kepada lembaga khusus Dewan Pengelola Taman Nasional Bunaken.
Menurut Freits, pengelolaannya itu sendiri dilakukan secara kolaboratif. Beberapa lapisan yang ikut terlibat termasuk pemerintah, masyarakat dan para pengusaha. Untuk masyarakat, ada utusan dari organisasi yang diakui. Ditanya apa saja tugas dari pihak pengelola, pria berbadan tegap dan ramah ini menjelaskan yakni membuat program-program untuk kepentingan pengelolaan, serta memfasilitasi persoalan-persoalan pengelolaan yang terjadi antara masyarakat dengan pemerityah
0 komentar:
Posting Komentar